Rabu, 24 Oktober 2012

PROSES PEMBENTUKAN NEGARA & BANGSA

Pengertian Bangsa Dalam Istilah "SUKU BANGSA", Berbeda dengan pengertian bangsa Dalam Istilah "NEGARA BANGSA" Bangsa Dalam Istilah negara,Mencakup Jumlah Kelompok Masyarakat (Berbagai Suku,Bangsa Dan Ras),yang lebih luas daripada bangsa dalam istilah suku bangsa. Dalam istilah Negara Bangsa ini, tampaknya persis seperti pengertian2 bangsa yang di uraikan sebelumnya, sementara itu pengertian "NEGARA" Dalam Istilah negara bangsa juga sama dengan pengertian2 negara secara umum. HUBUNGAN NEGARA DAN BANGSA yang melahirkan istilah negara bangsa, dapat diketahui dari aspek kesadaran dan hasrat suatu bangsa untuk bernegara. mengenai Hal Ini DR.FRIEDERICH HERTZ Mengemukakan bahwa kesadaran bernegara dari suatu bangsa mengandung 4 Unsur: 1.Hasrat untuk Mencapai kesatuan bangsa; 2.Hasrat untuk Mencapai kemerdekaan bangsa; 3.Hasrat untuk Mencapai keaslian bangsa,;dan 4.Hasrat untuk Mencapai kehormatan bangsa. Dengan demikian variabel penghubung utama bagi hubungan antara negara dan bangsa sehingga melahirkan negara bangsa,adalah Kesadaran dan hasrat atau kehendak. Menurut Hirano Ken'Ichiro, seperti di kutip oleh RAMLAN SURBAKTI, Secara umum terdapat dua model utama. 1).Model Ortodoks = Yang bermulai dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu negara tersendiri. Setelah negara bangsa ini terbentuk, kemudian suatu rezim politik (konstitusi) di rumuskan dan di tetapkan dan sesuai dengan pilihan rezim tersebut, 2).Model Mutakhir = yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduknya merupakan kumpulan2 sejumlah kelompok suku bangsa dan ras. PEMBENTUKAN IDENTITAS BERSAMA Dalam pembentukan negara bangsa,baik dalam negara berbangsa HETEROGEN maupun negara bangsa HOMOGEN. Keduanya sangat membutuhkan "Identitas bersama" yang potensial sekaligus aktual dalam menyatukan kelompok2 masyarakat. Namun demikian faktor2 yang mempengaruhi "Identitas bersama" yang tak pernah terlepas. yang diantaranya. 1.Faktor Primodial 2.Faktor Sakral 3.Faktor Tokoh 4.Faktor Sejarah 5.Faktor Bhineka Tunggal Ika 6.Faktor Perkembangan Ekonomi 7.Faktor Kelembagaan.